.:[Double Click To][Close]:.
Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Spesifikasi dan Harga Keunggulan Kamera DSLR

Kamera modern saat ini yang paling sering digunakan adalah  kamera tipe digital single-lens reflex (DSLR). Kamera ini memiliki keunggulan berupa gambar yang direkam sesuai dengan apa yang kita lihat.  Saat ini penggunaan kamera DSLR bukan hanya terbatas kalangan profesional saja. Untuk anak-anak sekolah, kalangan profesional, dan masyarakat juga dapat menggunakan kamera ini.
Kamera DSLR
DSLR adalah singkatan dari Digital Single-Lens Reflex. Kamera DSLR artinya kamera digital yang menggunakan refreksi lensa tunggal. Fotografer mengintip objek yang akan difoto melalui lubang intip atau biasa disebut view-finder. Hasil foto yang akan didapat adalah sama dengan apa yang tampak melalui view-finder tersebut.
Gambar: Prinsip kerja DSLR [Sumber: WIKIPEDIA]
Cahaya yang masuk, setelah melewati jajaran lensa (1) akan dipantulkan oleh cermin yang dipasang pada posisi kemiringan 45 derajat (2) dan diproyeksikan ke matte focusing screen (5). Melalui condensing lens (6) dan pantulan di dalam pentaprism (7), gambar objek kemudian diteruskan ke lensa mata manusia (8). Ketika kita menekan tombol shutter (bidik) maka cermin (2) akan melipat ke arah panah, focal plane shutter (3) membuka dan kemudian gambar akan ditangkap oleh sensor (4) dan diteruskan ke prosesor gambar kemudian disimpan di media penyimpanan (MMC dan sebagainya).
Sedangkan pada kamera digital biasa, kita bisa melihat objek yang akan dibidik melalui LCD monitor. Apa yang akan didapat belum tentu sama dengan apa yang kita lihat melalui LCD tersebut.
Kelebihan Dan kekurangan Kamera DSLR
Kelebihan Kamera DSLR
  • Kualitas Gambar Karena sensor DSLR lebih besar, kualitas tangkapan nya cenderung lebih bagus dibanding dengan kamera kompak.
  • Fleksibel DSLR bisa dengan mudah berganti lensa sesuai kebutuhan.
  • Kecepatan DSLR lebih cepat dalam soal kecepatan rana (kecepatan menagkap gambar), start up, dan juga shutter lag (jeda antara waktu menekan tombol bidik hingga gambar tersimpan).
  • Viewfinder Optis Dengan viewfinder optis, apa yang terlihat di jendela bidik akan sesuai dengan hasil yang ter-rekam.
  • Jangkauan ISO Lebar Setting ISO (tingkat kepekaan sensor pada cahaya) memiliki jangkauan lebih luas, sehingga lebih fleksibel memotret di segala kondisi bahkan di tempat yang minim cahaya sekalipun.
  • Kontrol Manual Meski pada beberapa kamera kompak telah dilengkapi setelan manual untuk memotret, namun jumlah dan fleksibilitas nya lebih beragam di DSLR.
  • Nilai Kamera DSLR dipandang memiliki nilai leibih dari pada kamera kompak. Karena nya faktor “kadaluarsa” nya lebih panjang. Investasi pada lensa tidak akan basi karena bisa terus dipakai.
  • Ruang Ketajaman Sering disebut depth of field. Dengan DSLR, ruang ketajaman obyek foto bisa diatur dengan leluasa. Dengan fitur ini sobat bisa membuat foto dengan objek yang tajam dan latar belakang buram.
  • Kualitas Optik Kualitas lensa DSLR tentu saja lebih bagus dengan kamera saku. Selain itu, pilihan kualitasnya beragam, tergantung isi saku sobat.
Kekurangan Kamera DSLR
  • Harga Kamera DSLR memang lebih mahal dari pada kamera saku. Namun sekarang sudah ada kamera DSLR kelas entry level yang harga nya lebih terjangkau.
  • Berbobot Ukuran dimensi nya tentu saja lebih besar dibandingkan kamera kompak. Mengambil nya dari tas membutuhkan waktu beberapa saat.
  • Butuh Perawatan Kamera ini cenderung butuh perawatan ekstra. Ketika sobat mengganti-ganti lensa, ada kemungkinan debu dan kototran masuk ke sensor, sehingga sobat harus rajin membersihkan nya agar kamera tidak cepat rusak.
  • Kompleks Pengelolaan dan pengesettan kamera DSLR memang lebih komplek, karena dirancang untuk pemotretan manual. Namun kini banyak kamera DSLR baru yang menyertakan fasilitas tambahanuntuk pengelolaan yang mudah dan otomatis di dalam nya.
  • Membidik via Viewfinder Kebanyakan kamera DSLR tidak menyediakan fasilitas LCD untuk membidik obyek, seperti pada kamera saku. Namun beberapa kini, sudah menyediakan fasilitas ini lewat feature Live View.

Komponen Kamera DSLR

Lensa kamera DSLR

  • Ketika membeli kamera digital biasa, maka lensa sudah menyatu dengan body kamera. Pada kamera DSLR, lensa bisa dilepas dan diganti. Oleh karenanya, ketika membeli kamera DSLR kita akan ditawari apakah membeli body only (kameranya saja) atau kit (kamera + lensa). Ada kamera DSLR yang bisa dipasang lensa dari merek lain, ada juga yang khusus dari satu merek. Ada kamera DSLR yang dilengkapi dengan motor autofocus. Ada juga yang tanpa motor autofocus sehingga harus membeli lensa bermotor yang biasanya harganya lebih mahal.

Pembidik

Salah satu bagian yang penting pada kamera adalah pembidik (viewfinder). Ada dua sistem bidikan, yaitu:
  • jendela bidik yang terpisah dari lensa (Viewfinder type)
  • bidikan lewat lensa (Reflex type).
Kamera SLR, sesuai dengan namanya (Single Lens Reflex), menggunakan sistem bidikan jenis kedua. Mata fotografer melihat subjek melalui lensa, sehingga tidak terjadi parallax, yaitu keadaan dimana fotografer tidak melihat secara akurat indikasi keberadaan subjek melalui lensa sehingga ada bagian yang hilang ketika foto dicetak. Keadaan parallax ini pada dasarnya terjadi pada pemotretan sangat close up dengan menggunakan kamera viewfinder.

Jendela Bidik

  • Jendela bidik merupakan sebuah kaca yang di dalamnya tercantum banyak informasi dalam pemotretan. Jendela bidik memuat penemu jarak (range-finder), pilihan diafragma, shutter speed, dan pencahayaan (exposure).

Lensa

  • Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk memokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (film). Di bagian luar lensa biasanya terdapat tiga cincin, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.

Macam-macam lensa

  • Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.
  • Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
  • Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung.
  • Lensa Tele. Lensa tele merupakan kebalikan lensa wide angle. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu.
  • Lensa Zoom. Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
  • Lensa Makro. Lensa makro biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil.
Fokus Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa, sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang.

Kecepatan rana

  • Kecepatan rana (shutter speed) artinya penutup (to shut = menutup). Pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi.
  • Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik.
  • Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. Mulai dari ½ sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka-angka dibawah saja. Artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya ½ detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik.
  • Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup.
Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi(shutter akan semakin cepat membuka dan menutup).
  • Speed cepat Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan.
  • Speed lambat Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan-akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini kadang-kadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.
  • Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama-sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasilnya akan blur (kabur).

Diafragma

  • Diafragma atau aperture (atau sering disebut bukaan) berfungsi untuk mengatur jumlah volume cahaya yang masuk. Alat ini biasanya terdapat di belakang lensa. Terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih sempit.
 
Penulisan angka diafragma biasanya adalah f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dst. Semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.
  • Bukaan besar Bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur.
  • Bukaan kecil Bukaan kecil akan menghasilkan gambar yang tajam mulai dari foreground hingga background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotertan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di selurh bagian foto.

Depth of Field

Depth of field adalah jumlah jarak antara subjek yang paling dekat dan yang paling jauh yang dapat muncul di fokus tajam sebuah foto. Misalnya, jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri bersaf-saf, maka yang akan tampak pada foto yang telah dicetak adalah beberapa pohon di depan tampak jelas kemudian makin ke belakang makin kabur.
Depth of field sangat tergantung pada:
  • Diafragma. Semakin kecil bukaan diafragma, semakin besar depth of field yang dihasilkan. Bukaan penuh akan menghasilkan depth of field yang sangat dangkal.
  • Jarak fokus lensa (focal length). Semakin panjang focal length, semakin sempit depth of field. Maka dari itu, lensa wide angle memiliki depth of field yang sangat besar.
  • Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya, semakin sempit depth of field yang dihasilkan.
Fungsi depth of field adalah untuk mengaburkan latar belakang jika latar tersebut tidak sesuai dengan subjeknya.

Pencahayaan

  • Pencahayaan atau exposure adalah kuantitas cahaya yang diperbolehkan masuk; intensitas (diatur oleh bukaan lensa) dan durasi (diatur oleh shutter speed) cahaya yang masuk dan mengenai film.
  • Film dengan ASA tinggi, memerlukan sedikit cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas. Sebaliknya, film dengan ASA rendah memerlukan banyak cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas.
  • Exposure diukur oleh alat yang disebut light-meter. Jika light-meter menunjukkan kekurangan cahaya, maka kita bisa memperkecil bukaan diafragma atau memperlambat shutter speed. Sebaliknya, jika light-meter menunjukkan kelebihan cahaya maka kita bisa memperbesar bukaan diafragma atau mempercepat shutter speed.
  • Overexposure Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu banyak. Gambar yang dihasilkan akan terlalu terang.
  • Underexposure Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu sedikit. Keadaan ini menghasilkan gambar yang gelap.

Berbagai Jenis Kamera DSLR di Pasaran

Nikon.
  • Nikon D300s  Nikon D5000 dan Nikon D3000
  • Perusahan asal Jepang ini terus-menerus melakukan inovasi. Produk-produknya sudah banyak beredar, dan tidak berhenti menambah produk teranyar. Sejak tiga bulan lalu, Nikon mengeluarkan beberapa kamera jenis DSLR terbaru.Beberapa produk terbaru tipe DSLR Nikon antara lain Nikon D300s sehraga Rp 18 juta, Nikon D5000 seharga Rp 9,5 jutaan, dan Nikon D3000 Rp 6 jutaan. Bisa jadi tipe ini adalah andalan Nikon untuk melawan dominasi Canon tipe 5000D. Fitur kamera ini hampir sama dengan D90 dengan skala yang lebih kecil. Bodinya lebih imut dibanding dengan seri sebelumnya. Ukuran sensor 12,3 MP CMOS, live view, 720 p movie mode, layar 2,7 inci. Keunggulan utamanya, Nikon D5000 DSLR menggunakan layar putar (swivel live view) yang tidak terdapat pada seri sebelumnya. Keunggulan utama produk Nikon  terkenal dengan ketajaman lensanya.
  • Sony Indonesia. Sony Indonesia  juga merilis produk-produk baru. Di antaranya, Sony Alpha 230, Sony Alpha 330, Sony Alpha 380. Lalu, tiga seri terbaru yang baru saja diluncurkan bulan lalu adalah Sony Alpha 500, Sony Alpha 550, dan Sony Alpha 850. “Tiga produk terakhir ini masih belum ada di pasar Indonesia. Baru bulan depan mulai dijual, tapi permintaannya banyak.  PT Sony Indonesia. Sony terus melakukan inovasi teknologi pada produk-produknya. Misalnya, Sony Alpha A330 – yang dilepas di pasaran seharga Rp 6,5 juta – diproduksi untuk menggantikan seri A300. Sony Alpha DSLR-A330 memiliki resolusi gambar yang cukup besar, yakni 10,2 MP. Kamera ini memiliki fokus otomatis yang memudahkan pengguna dalam membidik objek gambar. Di luar itu, kamera Sony A330 tidak jauh berbeda dengan tampilan kamera-kamera digital yang setingkat. Ukurannya 128 mm x 97 mm x 71,4 mm dengan berat kosong 491 gram. Dengan ukuran seperti ini, kamera ini tidak terlalu membebani pemotret. Untuk membawanya juga tidak harus dimasukkan dalam tas, karena bisa dibawa dengan tangan. Kamera ini mempunyai desain yang lebih modern dan lebih kecil dari pendahulunya. Meski masih mengusung sistem stabilizer pada bodi yang membuat fitur ini berfungsi pada semua lensa yang dipakai, Sony tidak menerapkan fitur movie pada seri Alpha. Fitur live view pada A330 dan A380 masih mengandalkan teknik yang sama seperti sebelumnya, yakni dengan sensor khusus terpisah yang membuatnya bekerja secara real time dan cepat. Hanya, ketiga kamera Sony baru ini bukan pekerja cepat, karena hanya mampu continuous shooting hingga 2,5 frames per second (fps). Kamera Alpha 500 and 550 menampilkan quick AF live view. Dengan menggunakan teknologi face detection dari Sony, phase-detection AF, kamera-kamera ini mampu mendeteksi hingga delapan wajah secara cepat dan langsung fokus kepada target utama, melalui zona fokus sembilan kamera. Face detection juga mampu mengoptimalkan pengaturan, seperti eksposur, white balance, dan D-range optimizer untuk warna kulit yang natural. Hampir seluruh pengguna DSLR mengalami kesulitan saat mengabadikan wajah tersenyum. Tapi, kamera Sony Alpha 500 dan Sony Alpha 550 bisa mengombinasikan quick AF live view dengan face.
Canon.
  • Canon EOS 1000D. Tipe ini menduduki peringkat tertinggi dari seluruh penjualan kamera DSLR semua merek di Indonesia. Kamera ini termasuk best seller karena harganya mura. Harga Canon EOS 1000D ini memang terjangkau, sekitar Rp 6 jutaan. Selain itu, ia bisa dipadukan dengan semua jenis lensa EF keluaran Canon. Kualitasnya pun sangat bagus, sehingga masyarakat Indonesia banyak yang menjatuhkan pilihan pada model ini.  Canon EOS 1000D – atau dikenal juga dengan sebutan Digital Rebel XS – adalah kamera digital SLR dengan resolusi 10,1 MP, menggunakan sensor CMOS. Bodi kamera Canon EOS 1000D terbuat dari plastik khusus yang dilapisi karet pada bagian tertentu, sedang casing bodinya terbuat dari stainless steel. Kamera ini cocok bagi para fotografer pemula. Kamera seberat 2 kg ini harganya Rp 5.995.000. Ada beberapa keunggulan Canon EOS 1000D. Antara lain, bisa melakukan mode live-view (membidik lewat LCD), auto ISO adjust (ISO kamera akan secara otomatis menyesuaikan kondisi pengambilan gambar tanpa menggunakan flash), auto lighting optimizer (untuk mengatur cahaya atau backlight otomatis), plus bisa memadankan menu pada kamera. Kamera yang punya jangkauan shutter speed 30-1/4.000 detik ini juga dilengkapi sensor shift-shake untuk menjaga agar gambar tetap tajam dari guncangan, serta dust removal untuk menghilangkan debu yang menempel pada sensor.
  • EOS 550D. Kamera ini memiliki prosesor DIGIC 4 dan sensor CMOS APS-C beresolusi 18 megapixel dengan teknologi gapless microlens array yang menjadikan warna dan detil foto lebih akurat dengan tingkat noise yang lebih rendah. Bagi para pemula maupun penggemar fotografi yang menginginkan kamera canggih namun tetap ringkas, Canon EOS 550D adalah jawabannya.Anggota baru keluarga Canon EOS ini dilengkapi dengan 63-zone dual-layer metering sensor seperti yang ditanamkan di Canon EOS 7D, sehingga jenis warna dan informasi AF juga digunakan dapat menghitung pengaturan pencahayaan yang optimal dengan akurasi yang tinggi untuk segala kondisi pemotretan. Datascrip menawarkan badan kamera seharga Rp 8.200.000 per unit. Dengan kit berlensa EF-S 18-55mm IS diharga Rp 9.450.000 per unit. Sementara kit dengan lensa EF-S 18-135mm IS seharga Rp 11.600.000 per unit
SONY
  • Sony Alpha SLT-A33 muncul dengan resolusi 14,2 megapiksel sebagai kamera DSLR berfitur rekam video perdana. Menyusul Sony Alpha SLT-A55 September depan dengan resolusi lebih besar, yakni 16,2 megapiksel.
  • Sony Alpha DSLR-A560, justru banyak mengalami kemunduran di segi fitur dan teknologi. Resolusi sensor tidak berubah. Sama besar dengan SLT-A33, yakni 14,2 megapiksel. Bahkan, viewfinder pada DSLR-A560 kembali ke optical dengan jangkauan 95 persen, dibandingkan viewfinder pada SLT-A33 sudah elektronik dan menjangkau 100 persen objek yang diambil.
  • Di sisi kinerja rekam video pun tak berubah sama sekali. Dengan teknologi AVCHD 1080/60i @ 17Mbps, kemampuan rekam video DSLR-A560 mencapai 1440×1080/30piksel. Untuk kecepatan jepret maksimal secara terus-menerus (continuous shooting)-nya pun biasa saja, hanya 3fps (frame per second), dibandingkan SLT-A33 bisa mencapai 6fps.
  • Di segi harga, apabila disandingkan dengan SLT-A33, sama saja: US$649,9 atau setara Rp5,8 juta (hanya bodi), dan US$749,9 atau setara Rp6,6 juta (bodi plus lensa 18-55mm). Keunggulan Sony DSLR-A560 hanya terletak pada kapasitas baterai yang mencapai 1.050 jepret, ketimbang SLT-A33 dan SLT-A55 yang keduanya hanya bertahan maksimal 330 kali jepret
Olympus.
  • E-600. Dalam kondisi cuaca apa pun kamera Olympus tidak terganggu oleh adanya debu dan suhu udara di bawah 0 derajat Celsius. Olympus memperkenalkan kamera DSLR model terbarunya, yaitu E-600. Kamera 12,3 MP ini dilengkapi dengan modus art filter, mask control, dan two-shot multi. Dengan teknologi ini, warna-warna hasil foto kamera lebih natural dan sesuai dengan aslinya. Spesifikasi lainnya, ukuran lensa kamera ini 14-42 mm f3.5/5.6 Zuiko, dan terdapat layar LCD yang berukuran 2,7 inci bermodel layar putar (swivel live view). Kamera ini juga dilengkapi dengan aneka fitur lain, seperti image stabilization, dust reduction system, dan sequential shooting 4 fps. Olympus E-600 menggunakan kartu memori eXtreme digital (XD), namun tidak menggunakan kartu memori secure digital (SD). Rencananya, kamera ini dijual  dengan kisaran harga US$ 599,99 atau sekitar Rp 6 juta
Kamera SLR paling Ringan
  • Saat diluncurkan pertama kali, DMC-GF1 dikenal sebagai kamera terkecil dan tertipis dengan built-in flash serta dikemas dalam tampilan artistik yang elegan dan kompak. Kamera tak seberat kamera D-SLR pada umumnya. Ukurannya hanya 119 x 71 x 36,3 mm dengan berat 285 gram.Strukturnya bisa tipis karena memanfaatkan teknologi yang disebut Micro Four Third System. Dengan teknologi ini, kotak cermin dan optik dapat diringkas hingga setengahnya dibanding pendahulunya.
  • Meski ukurannya kecil, kamera ini juga punya kemampuan maksimal sehebat kamera SLR. Misalnya untuk merekam gerakan dan gambar dengan warna nyata dan halus. Ia juga dilengkapi fitur AVCHD Lite untuk merekam video dengan kualitas HD 720p serta iA (Intelligent Auto) mode Lumix.
  • Berkat fitur-fitur ini, DMC-GF1 meraih popularitas dunia, baik di kalangan pehobi foto maupun pengguna baru, termasuk kalangan wanita yang ingin meningkatkan kemampuan fotografi menggunakan kamera yang canggih, tetapi ringan.  Dengan ragam warna hitam, merah, perak, dan putih, DMC-GF1 mengukuhkan reputasinya sebagai produk yang memberikan kesenangan dan ketertarikan terhadap kamera berkualitas tinggi untuk era digital. Soal harga, itu tergantung kit yang disertakan, dari Rp 7,5 juta hingga Rp 10 juta-an.
Kelompok zoom optik 20x :
  • Olympus SP570 (4,4 jutaan)
Inilah kamera super zoom dengan jangakauan lensa paling mengagumkan sepanjang sejarah, dengan kemampuan wide di 26mm hingga tele di 520mm, Olympus SP570 praktis tanpa pesaing di kelas kamera berlensa zoom optik 20x. Bila kemampuan lensa ekstrim ini jadi pertimbangan utama anda, siap-siaplah merogoh kocek 4,4 jutaan untuk membawa kamera beresolusi 10 MP ini pulang. Inilah kamera berlensa zoom optik 20x terbaik, dan satu-satunya yang ada di pasaran. Termurah? Hmm, karena tanpa pesaing, betul kalau SP570 ini juga otomatis menjadi yang termurah, tapi tidak murah. Ingat, dengan dana 4,5 juta anda sudah bisa memiliki kamera DSLR plus lensa kit termurah saat ini, semisal Nikon D40.
  • Kelompok zoom optik 18x :
Panasonic Lumix FZ18 ( 3,6 jutaan)
Dengan harga yang sama di kisaran 3,6 jutaan, Lumix FZ18 dengan resolusi 8 MP berhasil mengalahkan Nikon P80 untuk menempati posisi kamera terbaik di kelas kamera berlensa zoom optik 18x ini. Berbekal lensa wide buatan Leica, didukung sistem stabilizer OIS terbaik, serta pengalaman dalam membuat bermacam kamera super zoom, plus kinerja Venus engine yang responsif, membuat Lumix FZ18 (dan kini telah hadir adiknya Lumix FZ28), menjadi yang terbaik di kelas kamera 18x zoom menurut saya.
Fuji Finepix S8000fd (2,7 jutaan)
Bila dana anda terbatas, bukan berarti anda tidak bisa mencicipi asyiknya kamera zoom optik 18x. Dengan lensa wide yang persis sama seperti pesaingnya, Olympus SP560, Fuji S8000fd menang telak dalam hal harga jualnya yang sangat murah. Sayangnya, sensor 8 MP yang dipakai Fuji di S8000fd ini adalah sensor CCD biasa, bukannya sensor khas Fuji yang terkenal handal di ISO tinggi, yaitu SuperCCD. Faktanya, Fuji S8000fd memang menjadi kamera prosumer berlensa zoom optik 18x yang termurah di pasaran.
  • Kelompok zoom optik 15x :
Fuji Finepix S100FS (5,9 jutaan)
Dengan mengusung harga jauh diatas harga kamera DSLR ekonomis, Fuji S100FS menawarkan kinerja menyerupai kamera DSLR dengan keunggulan di lensa wide zoom 14,4x yang bisa diputar secara manual layaknya lensa DSLR. Memakai sensor SuperCCD, stabilizer pada lensa, layar LCD yang bisa dilipat, dan tampilan yang sangat mirip dengan kamera DSLR, membuat kamera beresolusi 11 MP ini pantas dihargai hampir 6 juta rupiah. Hadir menjadi alternatif sebuah kamera DSLR, Fuji S100FS dengan mudah menjadi kamera terbaik pilihan saya di kelas zoom optik 15x.
Sony DSC-H50 (3,9 jutaan)
Dengan model yang tak kalah keren, Sony H50 hadir meramaikan pasaran kamera super zoom dengan jangkauan lensa zoom optik 15x. Mengusung resolusi 9 MP, kamera penerus Sony H7 dan Sony H9 ini tetap memakai lensa Carl Zeiss yang lumayan wide di 31mm dan berakhir (tele maksimum) di 465mm. Salah satu fitur andalan Sony adalah Super Steady Shot dan layar LCD berukuran 3 inci. Meski tidak ada yang lebih murah dari Sony H50 di kelas zoom 15x, bukan berarti harga H50 ini bisa dianggap murah. Dengan dana 3,9 juta, anda bisa mencari kamera lain yang zoomnya lebih atau kurang dari 15x tergantung selera anda. Pilihan lainnya dengan lensa zoom 15x adalah Kodak Z1015 IS.
Kelompok zoom optik 12x :
  • Canon S5 IS (3,2 jutaan)
Inilah kamera prosumer yang paling berimbang antara harga dan performanya, sehingga bolehlah saya nobatkan sebagai kamera zoom optik 12x terbaik saat ini. Dengan harga 3 jutaan, anda tak akan bisa menemukan kamera lain yang fitur dan performanya menyamai Canon S5 IS. Meski ‘hanya’ memakai sensor 8 MP, S5 IS memiliki lensa yang cepat plus stabilizer dan layar LCD yang bisa diputar. Belum lagi S5 IS sudah menyediakan dudukan lampu kilat eksternal yang menjadikannya serba bisa di segala kondisi pemotretan. Kemampuan movienya pun tergolong baik dengan kelebihan bisa merekam audio stereo. Dengan kemampuan dan harganya yang berimbang, Canon S5 IS dapat mengalahkan prosumer high-end dari Panasonic yaitu Lumix FZ50 yang lebih mahal (meski satu hal yang saya suka dari FZ50 adalah kemampuan lensa zoomnya yang bisa diputar manual) dan Lumix FZ8 yang lebih terjangkau.
Kodak Z712 IS (2,7 jutaan)
Ada dua pilihan kamera termurah yang sama-sama mengusung lensa zoom 12x, yaitu Kodak Z712IS dengan resolusi 7 MP dan Fuji S1000fd dengan resolusi 10 MP. Bila resolusi 7 MP sudah mencukupi, saya sarankan memilih Kodak Z712IS ini karena sudah dilengkapi stabilizer pada lensa Schneider-nya yang memiliki rentang 36-423mm ini. Dengan bobot 350g, Kodak ini memang terasa amat ringan dan sepintas terkesan kurang meyakinkan, apalagi layar LCD 2,5 inci yang digunakannya pun beresolusi rendah sehingga kurang nyaman untuk mereview hasil foto. Tapi sebagai kamera prosumer, fitur Z712IS sudah cukup lengkap layaknya prosumer pada umumnya, termasuk mode manual P/A/S/M pun telah tersedia. Dengan harga dan jangkauan lensa yang sama, Kodak Z712IS berhasil mengalahkan Fuji S1000fd sebagai kamera termurah di kelas zoom optik 12x pilihan saya, hanya karena Fuji S1000fd tidak dilengkapi dengan sistem stabilizer yang mutlak perlu pada kamera berlensa panjang.
Kelompok zoom optik 10x :
Fuji Finepix S5800 (1.9 jutaan)
Kemampuan zoom optik hingga 10x pada kamera digital menjadi awal kelahiran kamera super zoom di masa lalu, namun kini kamera prosumer super zoom 10x sudah cukup langka di pasaran karena tren yang berkembang telah bergeser ke arah zoom optik 12x atau lebih. Kelangkaan ini ditambah lagi dengan banyaknya pesaing dari kamera saku modern yang juga mampu melakukan zoom optik hingga 10x, katakanlah seperti Canon SX100IS (Seharga 2,3 jutaan) atau Sony H10 (3 jutaan). Namun bila anda tetap ingin mencari kamera prosumer yang ‘hanya’ bisa melakukan zoom optik 10x dengan harga amat terjangkau, Fuji S5800 dengan resolusi 8 MP ini bisa jadi pilihan terbaik. Harga terjangkau, lensa Fujinon yang berkualitas (38-380mm), dan dilengkapi fitur manual yang lengkap, membuat Fuji S5800 ini menjadi kamera prosumer berlensa 10x zoom termurah yang layak dimiliki. Hanya saja, jangan harapakan adanya sensor Super CCD atau sistem stabilizer pada kamera prosumer ekonomis ini.

Daftar Jenis dan Harga Kamera DSLR

  • CANON EOS Kiss X4/550D KIT 18-135 (SW)+4GB+Screen Protector+Tas Rp.7.229.000
  • CANON EOS 550D body Rp.3.649.500
  • CANON EOS 550D KIT 18-55MM IS Rp.4.849.000
  • Canon EOS 7D body Rp.7,500,000
  • Canon EOS 7D Kit EFS 18-135mm IS Rp.8.393.000
  • Canon EOS 7D Kit EFS 15-85mm IS USM Rp.9.878.000
  • Canon EOS 450D KIT 18-55mm IS Rp.4,200,000
  • Canon Kiss X3/ EOS 500D Kit 18-55 IS Rp.4,850,000
  • CANON EOS 500D Body + 4G Rp.4,450,000
  • CANON EOS 500D KIT 18-55MM IS Rp.5,150,000
  • CANON EOS 500D KIT 18-200MM IS Rp.6,750,000
  • Canon EOS SLR 50D Body Rp.6,550,000
  • Canon EOS 50D KIT 18-55mm f/3.5-5.6 IS Rp.7,950,000
  • Canon EOS 50D Kit 18-200 IS Rp.8,750,000
  • Canon EOS 5D Mark II Body Rp.11,750,000
  • Canon EOS SLR 1D Mark IV Body only Rp.21,995,000
  • Canon EOS 1DS Mark III Rp.33,200,000
  • Canon EOS 5D Mark II with EF 24-105L IS USM Rp.15,500,000
  • CANON EOS 50D Kit 18-135 Rp.6.897.500
  • Panasonic Lumix DMC GH1 Kit 14-140 Rp.7,585,000
  • Panasonic Lumix DMC-GF1 kit Double Lens with 20mm & 14-45mm Rp.7,985,000
  • Panasonic Lumix DMC-GF1 kit with 14-45mm f/3.5-5.6 ASPH MEGA O.I.S Rp.6,985,000
  • Panasonic Lumix DMC-GF1 kit with 20mm f/1.7 ASPH Rp.7,985,000
  • Panasonic Lumix DMC G1 (14-45) Rp.4,949,000
  • Nikon SLR D5000 Kit 18-55VR Rp.3.874.500
  • Nikon SLR D90 Kit with 18-105mm f/3.5-5.6G ED VR Rp.7,550,000
  • Nikon SLR D300s Body Rp.6.995.000
  • Nikon D3000 kit 18-55 VR Rp.3,700,000
  • Nikon SLR D5000 Body Rp.3,800,000
  • Nikon SLR D90 Body Only Rp.6,200,000
  • Nikon D700 Body Rp.11,000,000
  • Nikon SLR D3 Body Rp.21,260,000
  • Nikon D3X BodY Rp.35,500,000
  • Nikon D3S Body Rp.22,500,000
  • Olympus SLR E620 (14-42mm) Rp.4.100.000
  • Olympus SLR E620 Kit 14-42mm + 40-150mm Rp.5.150.000
  • Olympus E-P1 Pen camera (14-42) Rp.6,800,000
  • Olympus E-P1 Pen camera (17mm Pancake) VF1 Rp.7,150,000
  • Olympus E-P2 PEN CAMERA KIT 14-42MM Rp.6,530,000
  • PEN E-PL1 Kit with ED 14-42mm + 8GB Rp.3,500,000
  • Olympus SLR E450 Kit 14-42mm + 40-150mm Rp.3.550.000
  • Olympus E-30 Body Rp.7,299,000
  • Olympus E-30 kit (14-54) Rp.10,500,000
  • Olympus SLR E620 Body only Rp.3.750.000
  • Pentax K7D Body Rp.7,750,000
  • Pentax K-X Double Kit18-55 dan 50-200 + Tripod Rp.3.950.000
  • Pentax DSLR K-M Kit(18-55) Rp.3,750,000
  • Pentax DSLR K200D Kit 18-55 mm Rp.4,990,000
  • SONY ALPHA A230 KIT 18-55MM Rp.3.224.000
  • SONY ALPHA A330 KIT 18-55MM Rp.3.824.000
  • SONY ALPHA A380 KIT 18-55MM Rp.4,000,000
  • SONY ALPHA A380 KIT 18-55 + 55-200mm Rp.5.100.000
  • SONY ALPHA A330 KIT 18-55MM Rp.3,830,000
  • SONY ALPHA A350 BODY Rp.5,950,000
  • SONY ALPHA A850 Body Rp.8.598.000
  • SONY ALPHA A230 KIT 18-55MM & 55-200MM Rp.4,950,000
  • SONY DSLR Alfa 900 Body Rp.12.890.000
  • Sony Alpha DSLR-A550 Kit 18-55mm Rp.6,900,000
  • Sony Alpha DSLR-A550 Body Rp.6,900,000
  • Sony Alpha DSLR-A500 Body Rp.4,290,000\
  • Sony Alpha DSLR-A500 Kit 18-55mm Rp.4,900,000
  • Sony Alpha DSLR-A500 Kit 18-55mm + 55-200mm Rp.6,780,000
  • Leica X1 Rp.10,500,000
  • Leica M9 – Full Format Sensor Rp.38,000,000
  • LEICA M8.2 BODY Rp.25,950,000
  • Leica S2 Digital SLR Body Only Rp.115,000,000
  • D-Lux4 Black + Original Leica Leather Case Rp.5,899,000